LEMBAR HASIL
DISUSUN OLEH :
NAMA : SARYONO
NIM : 819487429
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ UNSOED PURWOKERTO
POKJAR : JATILAWANG
HALAMAN
PENGESAHAN
Semua Praktikum
yang dilaporkan terlampir telah dikerjakan oleh mahasiswa dengan baik
Jatilawang,
4 Juni 2010
Dosen
Pengampu
Drs.
KUSNO, M.Pd
NIP. 19640817 198803 1 016
|
D A F T A R I S I
Daftar Isi
................................................................................................................. i
Lembar Pengesahan
................................................................................................
ii
KEMAGNETAN
........................................................................................ 1
I.
Percobaan
Bentuk Medan Magnet
.............................................................. 2
II.
Percobaan
Mengamati Gejala Medan Magnet ........................................... 5
III.
Percobaan
Mengamati Sifat-sifat Magnet
.................................................. 7
IV.
Percobaan
Cara Membuat Magnet
............................................................. 9
V.
Perkembangbiakan
Tumbuhan .................................................................... 12
VI.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan Kacang Merah .................... 17
VII.
Percobaan
Titik Lebur Es ........................................................................... 21
VIII. Pesawat Sederhana
...................................................................................... 26
IX.
Lensa
Tipis ( Lensa Cembung ) dan Cermin Cekung ................................. 33
IX.I Percobaan Lensa Cembung f = 10 dan 20
..........................................
34
IX.II
Percobaan Cermin Cekung
................................................................. 36
X.
Cermin
Datar dan Cermin Datar Bersudut .................................................. 38
X.I Cermin Datar
........................................................................................ 39
X.II
Cermin Datar Bersudut ........................................................................ 41
K E M A G N E T A N
I.
Pendahuluan
Kata
magnet berasal dari ” Magnesia ” tempat dimana orang pertama kali menemukan
sebuah batu bermuatan yang dikenal sebagai magnet alami, karena itulah maka bijih
besi tersebut disebut magnetik. Magnetik itu ditemukan pula ditempat-tempat
lain seperti di Pegunungan Adirondeek di New York, Amerika Serikat.
Kepingan-kepingan magnetik itu merupakan magnet alam. Magnetik yang digantung
dengan tali halus mengatur dirinya sehingga searah dengan medan magnet bumi.
Magnet-magnet alami ini yang disebut Lode Stone digunakan pertama kali sebagai
kompas selama abad XII.
Orang
Cina mungkin merupakan yang pertama kali menggunakan batu bermuatan ini sebagai
kompas (penunjuk arah) baik di darat maupun dilaut. Sekarang orang telah dapat
membuat magnet dari besi, baja, bel listrik dan telepon. Penggunaan
elektromagnetik (magnet listrik) yang menghasilkan magnet kuat adalah untuk
mengangkat barang-barang rongsok dari bahan logam yang sangat berat.
Sebuah
magnet selalu mempunyai kutub utara dan kutub selatan, dimana sebuah magnet
dapat mengerjakan gaya pada magnet lainnya. Kutub-kutub sejenis tolak-menolak
sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis akan tarik-menarik.
Kegiatan Praktikum I
PERCOBAAN BENTUK MEDAN MAGNET
II.
Alat dan Bahan
1. Kertas Putih
2. Magnet batang 1 buah
3. Serbuk-serbuk pasir secukupnya
III.
Tujuan
1. Menentukan arah Medan Magnet
IV.
Langkah Kerja
1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja
2. Peganglah selembar kertas putih di atas
magnet tersebut
3. Taburkanlah serbuk-serbuk pasir secara
merata di atas kertas, kemudian ketukklah kertas itu secara perlahan beberapa
kali
4. Mengamati pola-pola yang dibentuk
serbuk-serbuk besi
V.
Data Pengamatan
Gambar Bentuk
dan Arah Medan Magnet Arah
garis gaya magnet keluar dari kutub utara dan masuk
melalui kutub selatan
Pengolahan Data
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||
1. Yang dimaksud medan magnet adalah ruang
disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet.
2. Sebuah magnet selalu memiliki kutub utara
dan kutub selatan karena ujung-ujung magnet tersebut merupakan kutub magnet
yang satu sebagai kutub utara yang lainnya sebagai kutub selatan. Gaya antara
ujung-ujung kutub magnet dapat berupa gaya tolah-menolak atau tarik-menarik
terhadap ujung-ujung magnet yang lain.
3. Tiga macam aturan untuk melukis gari-garis
medan magnetik dengan tangan kanan.
a. Ibu jari menunjukan arah arus
b. Jari-jari menunjukan arah medan magnet
c. Melingkar dengan arah mengitari kawat penghantar
VI.
Kesimpulan
1. Magnet memiliki 2 kutub ( utara dan
selatan )
2. Sifat-sifat kedua magnet adalah kutub
senama akan tolak-menolak sedangkan kutub tak senama akan tarik-menarik
3. Sifat magnet adalah menarik benda-benda
logam disekitarnya
4. Bila disekitar aitu ada magnet, maka
sekitar itu timbul medan magnet
5. Medan Magnet dapat digambarkan dengan
garis gaya magnet
6. Untuk menentukan arah gaya magnet yang
ditimbulkan oleh aliran arus
7. Untuk menentukan arahgaris gaya magnet
yang ditimbulkan oleh aliran arus dalam penghantar dengan menggunakan kaidah
tangan kanan
8. Daerah disekitar magnet akan terbentuk
garis-garis lengkap yang menhubungkan kutub-kuub magnet. Garis-garis
lengkung yang menghubungkan kutub-kutub
magnet. Garis-garis tersebut yang disebut garis gaya magnet, makin rapat
garis-garis gaya magnet menunjukan makin kuat medan magnetnya. Gaya tarik magnat
yang paling kuat terletak dibagian kutubnya.
VII. Jawaban Pertanyaan
1. Medan magnet adalah daerah disekitar
magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet.
2. Ya, magnet selalu memiliki 2 kutub yaitu
kutub utara dan selatan. Hal ini dibuktikan dengan malkukan percobaan
menggunakan sebuah magnet batang dan serbuk-serbuk besi. Serbuk-serbuk besi terlihat begitu jelas menempel
pada ujung-ujung magnet. Hal ini menunjukan bahwa pada ujung-ujung magnet
terdapat gaya tarik magnet yang paling kuat yang disebut kutub magnet yaitu
kutub utara da selatan.
3. Tiga macam aturan untuk melukis garis-garis medan
magnet,
Ø Berupa garis-garis putus
Ø Arahnya menuju ke kutub lainnya.
Ø Berada disekitar ujung-ujung magnet.
Kegiatan Praktikum II
PERCOBAAN MENGAMATI GEJALA MEDAN MAGNET
KARENA ARUS LISTRIK
I.
Alat dan Bahan
1. Kabel secukupnya
2. Sumber tegangan
3. Magnet batang
4. Kawat penghubung
5. Benang
II.
Tujuan
1. Untuk menejelaskan pengaruh arus lstrik
terhadap medan magnet
III.
Langkah Kerja
1. Susunlah peralatan sesuai percobaan. Dalam
keadaan saklar terbuka. Letakan kawat penghantar di dekat magnet batang yang
sebelumnya digantung menggunakan benang.
2. Alirkan arus listrik ke dalam penghantar
dengan menutup saklar.
a.
Magnet
batang akan menyimpang. Karena dengan adanya arus listrik bisa menimbulkan
medan magnet yang otomatis membuat magnet batang yang digantung akan
menyimpang.
b.
Magnet
batang akan menyimpang kekanan membentuk sudut deklinasi positif. Hal ini
terjadi karena dengan adanya arus listrik yang berpengaruh terhadap medan
magnet semakin memperkuat magnet untuk mengarah ke arah utara dan selatan.
3. Saklar
kembali dibuka, kemudian arus listrik dibalik. Alirkan kembali arus melalui
penghantar dengan menutup sakelar.
a.
magnet
batang akan menyimpang, karena meskipun arus listrik dibalik, arus listrik yang
dihantarkan aleh kawat penghantar tetap mempengaruhi medan magnet yang
menyebabkan magnet batang menyimpang.
b.
Menyimpang
ke arah kiri membentuk sudut deklanasi negatif.
IV.
Data Pengamatan
V.
Kesimpulan
Perbedaan
kedudukan magnet saat tidak ada arus akan bergerak bebas sedangkan saat ada
arus yang mengalir akan bergerak membentuk sudut deklinasi positif dan jika dibalik arah arusnya, magnet akan
bergerak membentuk sudut deklanasi negatif.
Kegiatan Praktikum 3
PERCOBAAN MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET
II.
Alat dan Bahan
1.
Magnet
Batang 2 buah
2.
Statis
3.
Benang
secukunya
III.
Tujuan
1.
Untuk
menjelaskan sifat-sifat magnet
IV.
Langkah
Kerja
1.
Beri
tanda ” S ” untuk kutub selatan dan ” U
” untuk kutub utara pada kedua magnet batang yang tersedia.
2.
Gantungkan
salah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis.
3.
Dekatkan
kutub selatan magnet yang dipegang dengan kutub selatan magnet yang digantung
pada statis yang terlihat adalah kutub selatan magnet yang digantung pada
statis akan terlihat menjauhi kutub selatan magnet yang dipegang.
4.
Dekatkan
kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang yang
digantung secara perlahan-lahan. Kedua magnet tersebut langsung berhimpitan.
5.
Dengan
cara lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yang digantung. Kedua magnet juga akan merhimpit satu sama lain.
6.
Dekatkan
kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Magnet
yang digantung akan langsung menyimpang.
V.
Data
Pengamatan
VI.
Kesimpulan
1.
Magnet
mempunyai 2 kutub yaitu utara dan selatan
2.
Dapat
menarik logam lain terutama besi dan baja
3.
Dalam
keadaan bebas selalu menunjuk arah utara dan selatan
4.
Kutub-kutub
magnet mempunyai gaya tarik yang lebih besar dari pada bagian tengahnya
5.
Kutub-kutub
senama bila berdekatkan akan tolak-menolak dan kutub tak senama akan
tarik-menarik.
VII. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan sifat-sifat magnet ?
-
Tarik-menarik
jika kutubnya senama
-
Yolak-menolak
jika kutubnya senama
2. Dipol magnet adalah ?
- Dipol
magnet adalah kutub-kutub magnet yaitu utara dan selatan.
Kegiatan
Praktikum 4
PERCOBAAN CARA MEMBUAT MAGNET
II.
Alat dan Bahan
1.
Serbuk
besi secukupnya
2.
Paku
12 cm 1 buah
3.
Kabel
secukupnya
4.
Baterai
2 buah
III.
Tujuan
1.
Dapat membuat magnet dengan cara elektromagnetik
2.
Dapat
membuktikan bahwa magnet bukan hanya bersifat sementara.
IV.
Langkah Kerja
a.
Rangkailah
alat seperti gambar berikut ini
Baterai S
Arah
arus listrik
Paku yang
dimagnetkan lilitan kumparan
Paku menjadi magnet, karena dengan
adanya arus listrik yang mengalir melalui
lilitan menyebabkan timbulnya medan magnet disekitar lilitan tersebut.
b.
Setelah sakelar ” S ” tertutup, paku yang dililiti kumparan akan
menjadi magnet. Hal ini dapat dibuktikan dengan ujung paku tersebut yang
didekatkan pada serbuk besi, maka serbuk besi tersebut akan menempel pada
ujungnya. Hal ini terjadi karena paku tersebut sudah terdapat medan magnet
akibat arus yang mengalir melalui lilitan.
c.
Setelah
jumlah lilitan dikurangi, serbuk besi terlihat berkurang pada ujung paku. Hal
ini karena jumlah lilitan yang dikurangi menyebabkan berkurangnya kekuatan
medan magnet disekitar paku.
d.
Setelah
jumlah lilitan ditambah, serbuk besi semakin banyak menempel pada ujung paku.
Hal ini karena kekuatan medan magnet bertambah akibat arus lisrik yang mengalir
semakin besar.
V.
Data Pengamatan
VI.
Kesimpulan
Arus
listrik yang mengalir melalui lilitan kawat akan menimbulkan medan magnet di sekitar logam yang dilalui oleh
lilitan tersebut.
VII. Pertanyaan dan Jawaban
1.
Jelaskan
cara membuat magnet ?
a.
menggosok
bahan logam dengan magnet
b.
mengaliri
arus listrik pada bahan logam
c.
induksi
listrik
2.
Jelaskan
faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet ?
Faktor yang memperngaruhi kekuatan magnet adalah cara penyimangannya.
Semakin benar cara penyimpangannya maka magnet tersebut akan terjaga sifat kemagnetannya.
Cara penyimpanan yang baik adalah dengan menempelkan magnet-magnet tersebut
dengan arah yang berlawanan, yaitu arah utara ditempelkan kearah selatan,
begitu pula ujung lainnya. Kemudian tidak memukul atau mengetuk-ketuk magnet, memanaskannya
atau memus aliran listrik serta mengaliri arus listrik bolak-balik. Jika hal
ini dilakukan, maka sifat kemagnetan magnet tersebut akan menghilang.
3.
Jelaskan
hubungan antara kuat medan magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus
listrik ?
Hubungan antara kuat magnet
dengan jumlah lilitan :
Lilitan yang
dialiri arus listrik akan membuat logam yang dilalui oleh lilitan tersebut
timbul medan magnet. Semakin sedikit lilitan, semakin sedikit pula arus yang
mengalir, sehingga medan magnet yang ditimbulkan kecil.
Kegiatan
Praktikum V
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
I.
Pendahuluan
Pada
tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan vegetatif. Genertif
ditandai dengan adanya biji, vegetatif secara alami dan buatan. Pada
Angiospermae, bunga merupakan salah satu organ yang erat hubungannya dengan
reproduksi. Bunga tumbuhan ini sebenarnya adalah merupakan pucuk yang tumbuh
menjadi ranting diiringi dengan daun yang mengalami modifikasi yang idak lain adalah kelopak bunga.
Ditinjau
dari segi susunannya bunga dibagi manjadai bunga lengkap dan bunga tidak
lengkap. Pada bungan lengkap memiliki bagian yang terdiri dari alat perhiasan
berupa kelopak dan mahkota bunga sedang alat reproduksi berupa putik sebagai
bunga betina dan benang sari sebagai bunga jantan.
Berdasar
atas perkembangbiakan yang dihasilkan, bunga dibedakan atas bunga sempurna dan
bunga tidak sempurna. Bunga sempurna bersifat hemoprodita, karena dalam satu
bunga terdapat putik dan benang sari. Sedangkan pada bunga tak sempurna disebut
bunga uniseksual karena dalam satu bunga hanya terdapat putik saja disebut
bunga betina dan bunga yang hanya memiliki benang sari saja disebut bunga
jantan.
II.
Alat dan bahan
1. Struktur bunga
2. Loup ( kaca pembesar ) 1 buah
3. Pinset 1 buah
4. pisau / silet 1 buah
5. bunga sepatu 1 buah
III.
Tujuan
Mengamati struktur bunga
IV.
Langkah kerja
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa
merusaknya, perhatikan bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar
bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan
gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah
bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk
dan warnanya !
5. Untuk mengamti benang sari, Anda harus
menyiingkirkan bagian mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada.
Apakah benang sari melekat pada mahkota bunga ? Catat hasil pengamatan Anda.
Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera). Apakah
anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari ?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya
terletak di bagian tengah bunga. Catatlah bagaimana bentuk putik bunga
tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi
ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
V.
Data Pengamatan
Struktur pada bunga sepatu marupakan salah satu contoh
bunga lengkap dan bunga sempurna karena bunga sepatu memiliki kelopak, mahkota,
putik dan benang sari. Dalam pengamatan kita dapat melihat adanya serbuk sari
yang mirip debu pada kepala putik.
VI.
Pengolahan Data
dasar bunga
FOTO
1. Bunga Sepatu
2. Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling besar,
sebenarnya adalah pucuk daun yang memiliki modifikasi. Fungsinya melindungi
bunga sepatu kuncup. Bentuknya panjang dan ujungnya lancip warnanya hijau.
3. Mahkota bunga
Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak tersusun
bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil,
warnanya merah. Karena warnanya yang cantik dan bunga yang harum sehingga
menjadi daya tarik serangga untuk datang menghisap madu dan membantu proses
penyerbukan.
Jumlah mahkota ada 5 buah
4. Benang sari
Benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga. Benang
sari bentuknya panjang dan kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari. Warnanya
merah kekuning-kuningan. Benang sari fungsinya sebagai alat perkembangbiakan
jantan. Jumlah benang sari ada 74 buah. Benang sari tidak melekat pada mahkota,
serbuk sarinya mirip debu yang terdapat pada kepala sari.
5. Putik
Putik
ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya
bundar, jumlahnya ada 5 warnanya merah. Fungsinya putik sebagai alat
perkembangbiakan betina.
6. Bunga disayat secara vertikal
Ketika bunga disayat akan terlihat ovarium (bakal buah),
yaitu suatu rongga pada bagian dasar karpel dengan dinding tebal
disekelilingnya dan di dalamnya terdapat satu atau lebih ovulum yang nantinya
ovarium ini berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terlihat ovulum (bakal
biji) pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet betina yang
setelah dibuahi gamet jantan berkembang menjadi embrio. Ovulum ini melekat pada
dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
VII. Kesimpulan
Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi
tidak bisa melakukan perkembangan secara generatif. Hal tersebut terjadi karena
letak putik berada diatas benang sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui cara vegetatif buatan yaitu
dengan stek batang dan mencangkok.
VIII. Pertanyaan dan Jawaban
1.
Berapa
buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Ada 74 buah benang sari
2.
Apa
fungsi benag sari dan putik ? jelaskan !
Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai
alat perkembangbiakan betina. Karena tanpa adanya kedua alat perkembangbiakan
tidak akan terjadi proses pembuahan yang diawali proses penyerbukan yaitu
peristiwa menempelnya dan jatuhnya benang sari ke kepal putik.
Kegiatan
Praktikum VI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
KACANG MERAH
I.
Pendahuluan
Setiap tumbuhan melakukan pertumbuhan dan
perkemabangbiakan. Pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya
pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan perkembangan
secara umum merupakan suatu proses
menuju keadaan yang lebih sempurna (kompleks), misalnya biji kacang merah
kebentuk atau keadaan yang makin kompleks, yaitu pohon. Penambahn ukuran dan
pencapaian kedewasaan ini terjadi karena adanya proses pembentukan jaringan
baru yang diawali oleh penambahan jumlah, ukuran, dan fungsi dari sel yang
disebut proses diserensiasi sel.
Pertumbuhan dan perkembangbiakan tumbuhan, selain
ditentukan oleh faktor genetik, juga sngat ditentukan oleh kondisi lingkungan,
seperti cahaya, air, makanan, dan temperatur.
Selain tumbuh dan berkembang, tumbuhan juga peka
terhadap rangsangan yaitu suatu kemampuan untuk menerima dan memberi tanggapan
terhadap rangsang dan perubahan dalam lingkunganya. Tanggapan tumbuhan terhadap
rangsangan umumnya diperlihatkan dalam gerak. Gerak pada tumbuhan dapat
dikelompokan menjadi gerak otonom dan gerak etinom. Gerak yang tampak pada
tumbuhan lebih disebabkan adanya
kepekaan terhadap rangsangan dar luar yang kita kenal dengan iritabilitas.
Gerak tumbuhan jika dilihat dari arah rangsangan, respon dan sifat gerakan
dapat kita bagi menjadi 3 yaitu : 1. Gerak Tropi, 2. Gersk Taktis, dan 3 Gerak
Nasti. Gerak yang dialami oleh kacang merah akar kacang bergerak tumbuh kebawah
semua karena adanya rangsangan gaya tarik bumi, gerak ini dinamakan Gerak
Geotropi.
II.
Alat dan Bahan
1.
Biji
kacang merah 6 buah
2.
Botol
selai 2 buah
3.
Kertas
saring / tissu secukupnya
4.
Kertas
label secukupnya
5.
Gunting
1 buah
III.
Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang
merah
IV.
Langkah Kerja
1.
Rendamlah
biji kacang merah dalam air semalaman
2.
Lipatlah
kertas tissu sehinga lebar setinggi dasar sampai leher botol selai, selebihnya
dipotong.
3.
Gulung
kertas tissu dan masukan kedalam botol selai sehingga menempel pada dinding
bagian dalam botol.
4.
sisipkan
6 biji kacang merah pada botol selai.
Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10
nya).
5.
Simpanlah
ditempat yang terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas tissu mengering) tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
6.
Amatilah
perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang
dan daun tumbuh, kemudian menggambar hasilnya.
V.
Data Pengamatan
Hasil
pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah.
Hari ke
|
Gambar pertumbuhan kecambah kacang
|
Panjang
|
keterangan
|
|
akar
|
batang
|
|||
0
|
-
|
-
|
Belum ada daun, akar, batang
|
|
1
|
2,0 mm
|
-
|
Sudah keluar akar
|
|
2
|
4,0 mm
|
-
|
Sudah keluar akar
|
|
3
|
0,5 cm
|
-
|
Sudah keluar akar
|
|
4
|
1,0 cm
|
-
|
Sudah keluar akar
|
|
5
|
1,5 cm
|
0,5 cm
|
Sudah keluar akar dan batang
|
|
6
|
2,0 cm
|
0,75 cm
|
Sudah keluar akar dan batang
|
|
7
|
4,0 cm
|
1 cm
|
Sudah keluar akar dan batang
|
|
8
|
4,5 cm
|
2 cm
|
Sudah keluar akar dan batang
|
|
9
|
5,0 cm
|
4 cm
|
Sudah keluar akar dan batang
|
|
10
|
5,5 cm
|
6 cm
|
Sudah keluar akar dan batang
|
|
11
|
6,0 cm
|
8 cm
|
Sudah keluar akar dan batang
|
|
12
|
6,5 cm
|
10 cm
|
Keluar akar, batang, dan daun
|
|
13
|
7,0 cm
|
12 cm
|
Keluar akar, batang, dan daun
|
|
14
|
7,5 cm
|
14 cm
|
Keluar akar, batang, dan daun
|
VI.
Pengolahan Data
a.
Gambar
cara memasang gulungan kertas tissu dalam botol.
botol selai
gulungan kertas saring
biji kacang merah
air
b.
Foto
pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan kacang merah
VII. Pembahasan
Tumbuhan
kacang merah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan mulai dari biji yang kemudian terjadi proses berkecambah yaitu
mulai tumbuhnya biji dan spora menjadi tumbuhan muda yang disebut kecambahan,
hal ini diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai. Kecambah memiliki
bagian-bagian yaitu plumula (batang lembaga), mikropil, hilum, testa, radikula
(akar lembaga), endosperm, pucuk, kotiledon, hipokotil/epikotil, daun sejati,
dan akar. Setelah kita amati ternyata dari hari ke 0 sampai ke 14, biji kacang
mulai tumbuh dan berkembang secara sempurna dan mampu bereaksi terhadap
rangsang gaya tarik bumu pada akarnya.
VIII. Kesimpulan
Tumbuhan kacang merah adalah salah satu dari contoh
tumbuhan yang mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada
tumbuhan terjadi terutama pada ujung-ujung batang dan akar sebagai akibat
pembelahan sel yang terjadi pad sel-sel meristem. Kecepatan tumbuh pada tumbuhan
dipengaruhi oleh faktor suhu, hormon tumbuh dan cahaya. Selain tumbuh dan
berkembang umbuhan ini juga peka terhadap rangsangan.
IX.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Pada hari keberapa akan kecambah kacang
merah mulai tumbuh ?
Hari ke 1
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap
kecambah tersebut, adakah yang arah pertumbuhannya ke atas ? Mengapa demikian ?
Tidak ada, karena walaupun
kacang ditaruh terbalik keatas ujung akar akan tetap bergerak ke bawah karena
adanya gaya tarik bumi pada akar, hal ini merupakan suatu bukti bahwa tumbuhan peka
terhadap rangsang, gerak tersebut dinamakan gerak Geotropi.
Kegiatan
Praktikum VII
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
I.
Pendahuluan
Perubahan
wujud dalam fisika adalah berubahnya fisik suatu zat dari kondisi padat menjadi
cair , dari cair menjadi uap dan sebaliknya. Penambahan panas (kalor) pada
(atau pelepasan dari) suatu zat tidak selalu manaikan (atau menurunkan)
temperaturnya. Jika suatu zat menyerap panas maka temperatur zat tersebut akan
naik sampai temperatur tertentu, disaat inilah terjadi peristiwa perubahan wujud zat. Misalnya ” suatu zat yang
berbentuk padat menyerap panas secara terus-menerus, maka zat tersebut akan
lunak dan menjadi cair. Contohnya peristiwa mencairnya es berubah dari padat
menjadi air.
Gambar proses perubahan wujud suatu zat cair,
padat, dan gas.
gas
menyublim
padat cair
Keterangan :
Ø
Perubahan wujud zat dari gas ke cair disebut
mengembun
Ø
Perubahan wujud zat dari gas ke cair disebut
mengembun
Ø
Perubahan wujud zat dari gas ke cair disebut
mengembun
Ø
Perubahan wujud zat dari gas ke cair disebut
mengembun
Ø
Perubahan wujud zat dari gas ke cair disebut
mengembun
Ø
Perubahan wujud zat dari gas ke cair disebut
mengembun
Walau suatu zat
secara terus menerus menyerap panas, suhu zat tersebut tidak serta merta
mengalami kenaikan secara terus menerus. Pada temperature tertentu suhu zat
tersebut akan berhenti pada suatu titik, dan pada saat itu zat tidak mengalami
kenaikan suhu, namun yang terjadi adalah perubahan wujud. Selanjutnya setelah
perubahan wujud terjadi suhu zat tersebut akan mengalami kenaikan kembali.
Dalam peristiwa perubahan wujud terjadi pertukaran energi panas tanpa perubahan
temperature. Panas peleburan adalah panas yang diperlukan untuk mengubah 1 kg
zat dari keadaan paddat menjadi cair pada titik leburnya. Panas yang diperlukan
(atau dilepaskan) dalam perubahan wujud zat kadang-kadang disebut panas laten
atau panas yang tersembunyi (L). Perubahan fase zat juga dipengaruhi oleh
tekanan. Pada tekanan tertentu, tenpertaur pada zat cair mendidih disebut titik
didih dan temperature pada saat gas mengembun disebut titik embun. Titik lebur suatu zat sama dengan titik
bekunya dan titik didih sama dengan titik embunnya.
Grafik perubahan fase zat.
T O C uap
100 o titk
uap 100o
Dari
cair ke uap
Zat
cair
0 o 0o
Titik cair ( lebur)
Meleburnya dari padat menjadi cair
- 25 O Bentuk padat
II.
Alat dan Bahan
1.
Es batu 1 kg
2.
Thermometer 2 buah
3.
Bejana kaca 2 buah
4.
Pengaduk/sendok kecil 2 buah
5.
Bunsen/ lampu spirtus 2 buah
6.
Kasa 2 buah
7.
Tripot 2 buah
8.
Static 2 buah
III.
Tujuan
1.
Menguji bahwa titik lebur es adalah 0o
2.
Menguji
bahwa tiik didih air adalah 100o
IV.
Langkah Kerja
1.
Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah
dihancurkan
2.
Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah
pelan-pelan secara terus-menerus sampai mencapai suhu 100 o.
3.
Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan
perhatikan juga perubahan suhu yang tertera pada thermometer.
4.
Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud
pada kertas.
Gambar
hasil percobaan
V.
Data Pengamatan
1.
Ukurlah
suhu es dalam bejana sebelum dipanaskan,………o C
2.
Catatlah
kenikan suhu es saat mulai dipanaskan setiap 5 menit,.....oC
VI.
Pengolahan Data
Tabel Kenaikan
Suhu
No
|
5 menit
ke
|
Kenaikan
suhu
|
Suhu
pada termometer
|
keterangan
|
1
|
0
|
0o
|
0
o C
|
|
2
|
1
|
7
o
|
7
o C
|
|
3
|
2
|
4
o
|
41
o C
|
|
4
|
3
|
5
o
|
69
o C
|
|
5
|
4
|
1
o
|
81
o C
|
|
6
|
5
|
0
o
|
81
o C
|
|
7
|
6
|
0
o
|
82
o C
|
|
8
|
7
|
5
o
|
80
o C
|
VII.
Data Pengamatan
Foto
percobaan titik lebur es
VIII. Kesimpulan
1.
Pada
menit pertama kenaikan suhu pada es 0 o sehingga suhu pada
temperatur masih tetap 0 o
2.
Pada
menit selanjutnya sampai es mencair mengalami kenaikan suhu, 5 menit pertama es
mengalami kenaikan 7 o C, dan seterusnya sampai 100 o C.
3.
Pada menit-menit selanjutnya sampai es mencair
mengalami kenaikan suhu sehingga pada termometer mengalami perubahan. Namun
setelah es mencair suhu air bertambah, tetapi tidak mengalami kenaikan suhu,
tetapi yang terjadi adalah perubahan wujud. Setelah perubahan wujud terjadi,
suhu zat mengalami kanaikan kembali.
IX.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air
dikarenakan adanya pemanasan ?
Benar, karena terjadi perubahan wujud benda dari padat ke
cair (mencair)
2. Saat termometer menunjukan skala 0 o C,
pemanasan masih berlangsung terus, apakah yang terjadi pada peristiwa ini ?
Peristiwa peleburan
3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap
0 o walau terjadi pemanasan terus menerus ?
Karena terjadi titik lebur
4. Kapan suhu air dapat berubah
mencapai suhu 100 o ?
Pada saat mendidih
Kegiatan Praktikum VIII
PESAWAT SEDERHANA
I.
Pendahuluan
Setiap alat yang berguna untuk
memudhkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Pesawat ada yang rumit dan ada
yang sederhana. Namun kali ini yang akan dibahas adalah pesawat sederhana.
Pesawat sedrhana setiap harinya kita gunakan terlebih para pekerja bebas seperti bengel, buruh
bangunan, kuli panggul dan lain-lain. Pesawat sederhana pada dasarnya
diperlukan bukan untuk menciptakan gaya atau menyimpan gaya. Pesawat sedehana
digunakan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan karena kekuatan otot kita terbatas. Walaupun terkadang membutuhkan
waktu yang lebih lama.
Manfaat
dari menggunakan pesawat sederhana adalah sebagai berikut :
a. Melipatgandakan gaya atau kemampuan
kita
b. Mengubah arah gaya yang kita lakukan
c. Menempuh jarak yang lebih jauh atau
membesarkan kecepatan
Pesawat sederhana dikelompokan menjadi empat jenis
yaitu :
1. Tuas (pengungkit) 3. katrol
2. Bidang miring 4. roda
Namun yang akan kita bahas hanya 3 yaitu tuas,
bidang miring, dan katrol
II.
Alat dan Bahan
1. Papan
2. Dinamometer (neraca pegas) ukuran 0
- 500 gr
3. Beban (200 gr, 150 gr, 100 gr, 50 gr )
4. katrol tunggal
5. katrol ganda
6. tali secukupnya
7. statis
8. penggaris ukuran 30 cm
III.
Tujuan percobaan katrol, tuas, dan bidang miring
-
Mendemontrasikan
manfaat katrol, tuas dan bidang miring
-
Mengetahui
Keuntungan Mekanik (KM) pada katrol,
tuas dan bidang miring.
IV.
Langkah percobaan
I.
Percobaan Katrol
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
(seperti: neraca pegas, beban dan katrol serta tali)
2. susun alat dan bahan seperti gambar di
bawah ini
Katrol
tetap
3. Catatlah hasil pengukuran bebah hasil neraca
pegas dan bandingkan berat beban dengan menggunakan katrol dan tanpa katrol
4. Lakukan seperti langkah 2 dengan mengganti
beban yang berbeda sampai 5 kali
5. Selanjutnya susun lagi alat seperti gambar
di bawah ini
6. Catat hasil pengukuran beban (neraca
pegas) bandingkan berat beban tanpa menggunakan katrol
7. lakukan lagi seperti langkah ke 5 dan
ganti beban yang berbea sampai 5 kali
8. Susunlah lagi alat seperti pada gambar di
bawah ini.
9. Catat hasil pengukuran beban ( neraca
pegas)
II.
Percobaan Tuas
1. Siapkan alat dan bahan (penggaris, statis,
beban, benang dan neraca pegas)
2. Susun alat dan bahan seperti gambar
A B
A
= lengan beban
B
= lengan tuas
3. Catat jarak A ( lengan beban ) dan jarak B
( lengan kuasa )
4. Selanjutnya catat pula hasil pengukuran
pada neraca pegas
5. lakukan lagi seperti padad langkah 3
dengan mengganti jarak A dan B sampai 5
kali percobaan.
III.
Percobaan bidang miring
1. Siapkan alat dan baha ( papan, beban,
neraca pegas, dan tali )
2. Sandarkan papan pada meja atau yang lainnya
agar papan bisa membentuk bidang miring, seperti pada gambar di bawah ini.
3. Catat hasil pengukuran yang tertera pada
neraca pegas
4. Lakukan secara berulang sampai 5 kali
dengan mengganti beban dengan berat
yang berbeda.
V.
Data Pengamatan
1. Foto katrol bebas
2. Foto katrol tetap
3. Foto katrol majemuk
4. foto percobaan tuas
5. foto percobaan biddang miring
VI.
Pengolahan Data
1. Katrol tetap
No
|
WO
|
W
|
KM
|
1
|
1,0 N
|
1,0 N
|
1
|
2
|
1,5 N
|
1,5 N
|
1
|
3
|
2,0 N
|
2,0 N
|
1
|
4
|
2,5 N
|
2,5 N
|
1
|
5
|
3,0 N
|
3,0 N
|
1
|
2. Katrol bebas
No
|
WO
|
W
|
KM
|
1
|
0,5 N
|
0,25 N
|
2
|
2
|
1,0 N
|
0,50 N
|
2
|
3
|
1,5 N
|
0,75 N
|
2
|
4
|
3,0 N
|
1,50 N
|
2
|
5
|
4,0 N
|
2,,0 N
|
2
|
3. Katrol Majemuk
No
|
WO
|
W
|
KM
|
1
|
0,25
N
|
1,0 N
|
0,25
|
2
|
0,50 N
|
2,0 N
|
0,25
|
3
|
1,00 N
|
4,0 N
|
0,25
|
4
|
1,50 N
|
6,0 N
|
0,25
|
5
|
2,00 N
|
8,0 N
|
0,25
|
VII. Kesimpulan
Bedasarkan
pengolahan data tentang percobaan di atas pesawat sederhana sangat berpengaruh pada pekerjaan manusia. Pesawat sederhana
memudahkan pekerjaan manusia yang
membutuhkan gaya otot yang sangat besar, sehingga mengurangi beban yang harus dikerjakan karena keuntungan
mekanik dari pesawat sederhana
tersebut.
VIII. Pertanyaan dan Jawaban
2. Jika saat kalibrasi beban 100 gr, skala
pegas menunjukan 20 skala kecil, maka satu skala sama dengan masa beban 5 gram
3. Dari langkah percobaan katrol tetap, keuntungan
mekanik yang dapat kita peroleh adalah 1 N.
4. Pada langkah percobaan katrol bergerak,
keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah 2 N.
5. Mana yang lebih menguntungkan penggunaan
katrol tetap atau katrol bergerak ? Berikan alasan anda dengan singkat dan
jelaskan mengapa hal ini terjadi
-
katrol
majemuk, karena keuntungan mekaniknya lebih besar.
Kegiatan
Praktikum IX
LENSA CEMBUNG DAN LENSA CEKUNG
I.
Pendahuluan
Dua
alat optik yaitu cermin dan lensa, cermin merupakan benda optis yang tembus
cahaya yang memantulkan hampir semua cahaya yang datang. Sedangkan lensa adalah
piranti optis yang dibatasi oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu
bidang batasnya bidang datar. Pada percobaan ini digunakan lensa cembung dan
cermin cekung.
Titik
api lensa (positif) cembung merupakan titik potong berkas sinar bias jika
sumber cahaya berada jauh tak hingga. Sedangkan titik api cermin cekung
merupakan titik potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh tak
hingga.
Persyaratan
”jauh tak hingga ” dapat juga dipenuhi asalkan berkas sinar yang menuju ke
lensa atau cermin merupakan berkas yang sejajar. Jarak titik api ( f ) dapat
ditentukan dari hubungan : 1/f =
1/s + 1 s’
Keterangan
:
f = adalah
jarak titik api ( m )
S = adalah jarak benda ( m )
S’ = adalah jarak bayangan ( m )
Sedang keakuratan lensa ( P ) dinyatakan dengan : P = 1/f
f harus dinyatakan dalam satuan meter dan satuan kekuatan lensa adalah
Dioptri
Posisi dan ukuran bayangan yang dihasilkan
1 1
2 3
3 2 Bayangan
maya
C F
F C
Bayangan
nyata
F sumbu
Bidang
fokus
F
sumbu
Fa
PERCOBAAN LENSA CEMBUNG f = 10 cm dan 20
cm
II.
Alat dan Bahan
1.
Meja
optik lengkap
2.
Lensa
cembung f 10 cm dan 20 cm
3.
Layar
putih
4.
Sumber
cahaya (lilin)
III.
Tujuan
1.
Menentukan
jarak titik api ( f ) lensa cembung
2.
Menentukan
kekuatan lensa cembung ( P )
IV.
Langkah Kerja
1. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakan
diantara layar dan sumber cahaya
2. Nyalakan sumber cahaya kemudian aturlah
posisi benda dan lensa agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam
3. Ukurlah jarak benda ( S ) dan jarak
bayangan ( S’ )
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan
kedudukan benda yang berbeda.
V.
Data Pengamatan
Foto Percobaan Lensa
Cembung
VI.
Pengolahan Data
a.
Data
percobaan lensa cembung f = 10 cm
No
|
f
|
s
|
S’
|
1/f
|
1/s
|
1/s’
|
1/s + 1/s’
|
|
1
|
10 cm
|
15 cm
|
35 cm
|
0,1
|
0,067
|
0,029
|
0,096
|
0,1
|
2
|
10 cm
|
20 cm
|
25 cm
|
0,1
|
0,050
|
0,040
|
0,090
|
0,1
|
3
|
10 cm
|
25 cm
|
20 cm
|
0,1
|
0,040
|
0,050
|
0,090
|
0,1
|
4
|
10 cm
|
40 cm
|
15 cm
|
0,1
|
0,025
|
0,067
|
0,093
|
0,1
|
5
|
10 cm
|
50 cm
|
17 cm
|
0,1
|
0,020
|
0,071
|
0,091
|
0,1
|
b.
Data
percobaan lensa cembung f = 20 cm
No
|
f
|
s
|
S’
|
1/f
|
1/s
|
1/s’
|
1/s + 1/s’
|
1
|
20 cm
|
22 cm
|
96 cm
|
0,05
|
0,045
|
0,01
|
0,05
|
2
|
20 cm
|
25 cm
|
65 cm
|
0,05
|
0,040
|
0,01
|
0,05
|
3
|
20 cm
|
30 cm
|
42 cm
|
0,05
|
0,033
|
0,02
|
0,05
|
4
|
20 cm
|
40 cm
|
33 cm
|
0,05
|
0,025
|
0,03
|
0,05
|
5
|
20 cm
|
50 cm
|
28 cm
|
0,05
|
0,020
|
0,03
|
0,05
|
VII. Kesimpulan
Pada percobaan lensa cembung, jarak
benda ( S ) dan jarak bayangan benda S’
dihubungkan dengan jarak fokus (f) berlaku rumus = 1/s’ + 1/s = 1/f
Jari-jari
kelengkungan cermin mempunyai harga negatif, dan bayangannya maya, lebih kecil dan sama tegak. Sifat menyebar
cahaya.
VIII. Pertanyaan dan Jawaban
1.
Tentukan
jarak ( f ) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan ?
-
jarak
fokusnya ( f ) adalah 10 cm dan 20 cm
2.
Tentukan
kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
-
Kekuatan
lensa P = 1/f
P1
= I/f = 1/10 = 0,1 D
P2
= 1/f = 1/20 = 0,05 D
PERCOBAAN CERMIN CEKUNG
II.
Alat dan Bahan
1. Meja optik lengkap
2. Cermin cekung f = 3 cm
3. Layar
4. Sumber cahaya (lilin)
III.
Tujuan
1.
Menentukan
jarak titik api ( f ) cermin cekung
2.
Menentukan
kekuatan lensa ( P )
IV.
Langkah Kerja
1.
Susunlah
alat sesuai dengan percobaan cermin cekung
2.
Nyalakanlah
sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar terbentuk
bayangan paling tajam.
3.
ukurlah
jarak benda ( S ) dan jarak bayangan ( S’ )
4.
Ulangi
percobaan beberapa kali dengan kedudukan yang berbeda.
V.
Data Pengamatan
Foto
percobaan cermin cekung
VI.
Pengolahan Data
Data percobaan cermin cekug fokus = 3 cm
No
|
f
|
S
|
S’
|
1/f
|
1/s
|
1/s’
|
1/s + 1/s’
|
1
|
3 cm
|
5 cm
|
9 cm
|
0,2
|
0,1
|
0,3
|
0,3
|
2
|
3 cm
|
6 cm
|
8 cm
|
0,16
|
0,13
|
0,3
|
0,3
|
3
|
3 cm
|
7 cm
|
7 cm
|
0,14
|
0,14
|
0,3
|
0,3
|
4
|
3 cm
|
10 cm
|
5 cm
|
0,10
|
0,20
|
0,3
|
0,3
|
5
|
3 cm
|
18 cm
|
4 cm
|
0,05
|
0,25
|
0,3
|
0,3
|
VII. Kesimpulan
Pada
percobaan cerminh cekung, jarak benda ( S) dengan jarak bayangan benda ( S’ ) dihubungkan
dengan jarak fokus ( f ) berlaku rumus 1/f = 1/s + 1/ s’ .
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung akan sama tegak dengan bendanya jika jarak
benda lebih kecil dari jarak fokus. Bayangannya nyata selalu terbalik terhadap
bendanya. Bila suatu benda ditempatkan pada jarak lebih kecil dai jarak fokus
didepan cermin cekung bayangan maya. Bayangan nampak dibelakang cermin dengan
jarak bayangan ( S’ ) negatif.
Cermin cekung, jari-jari kelengkungan dan jarak
fokusnya positif , sedangkan jarak bayangan bisa positif bisa negatif ,
bergantung letak bendanya. Bentuknya bayangan lebih kecil sifat cermin
mengumpulkan cahaya.
VIII. Pertanyaan dan Jawaban
1.
Tentukan
jarak fokus ( f ) cermij cekung yang anda digunakan
- fokus 3 cm
2.
Tentukan
kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
- kekuatan lensa P = 1/f = 1/3 = 0,2 D , 0,16 D
, 0,14 D ,
0,10 D , dan 0,05
Kegiatan Praktikum X
CERMIN DATAR DAN CERMIN DATAR BERSUDUT
I.
Pendahuluan
Ada
dua jenis cermin datar bila dilihat dari bagian permukaan yang dapat
memantulkan cahaya. Ada cermin permukaan yang dapat memantulkan cahaya. Ada
cermin yang permukaan depannya bisa memantulkan cahay dan ada permukaan
belakangnya yang tidak bisa memantulkan cahaya. Cermin yang terbuat dari logam
memiliki permukaan depan yang dapat memantulkan cahaya, sedangkan cermijn yang
permukaan belakangnya memantulkan cahaya terbuat dari bahan kaca. Dewasa ini
banyak pula cermin yang permukaan bagian depan terbuat dari plastik.
(a) (b)
a. permukaan depan yang mematulkan cahaya
b. permukaan belakang yang memantulkan cahaya
bila
seberkas cahaya yang jatuh pada cermin, maka cahaya tersebut dipantulkan
kembali. Sinar cahaya yang jatuh tegak lurus permukaan cermin dipantulkan dan
berimpit dengan sinar datang. Bila sinar datang dari sebelah kiri, sinar pantulnya
miring kekanan, dan sebaliknya bila sinar datang dari kanan maka sinar
pantulnya miring ke kiri.
Sinar
datang normal sinar bias
Sudut
datang sudut
bias
Sinar datang dan sinar
pantul pada cermin datar.
Sudut
yang dibentuk oleh sinar datang dan garis normal pada titik tempat cahaya jatuh
pada cermin dinamakan sudut datang, dan sudut antara sinar pantul dan garis
normal dinamakan sudut pantul. Sudut datang dan sudut pantul memiliki hubungan
yang tetap. Bila sudut datang makin besar, sudut pantulnya pun makin besar
dan bila sudut datang makin kecil maka
sudut pantulnya pun makin kecil pula.
CERMIN DATAR
II.
Alat dan Bahan
1. Cermin datar ( 3 x 6 cm2
2. Bolpoin ( sebatang kayu )
3. Kertas putih
4. Penggaris
III.
Tujuan
1.
Mengetahui
hubungan jarak benda ke cermin dan cermin ke bayangan
2.
Mengetahui
sifat cermin datar dalam membentuk bayangan
IV.
Langkah Kerja
1.
Pasanglah
cermin secara vertikal dengan permukaan cermin tepat diatas garis lurus pada
kertas sesuai percobaan
2.
tancapkanlah
bolpoin di depan cermin, dan sambil mengamati bayangan bolpoin tadi dalam
cermin ,tancapkanlah bolpoin kedua di belakang cermin tepat ditempat bayangan
bolpoin pertama berada untuk mengetahui tepat tidaknya letak bolpoin kedua pada
tempat bayangan bolpoint pertama.
3.
Atur
ketinggian mata anda sehingga bisa melihat bagian atas bolpoin kedua. Bolpoin
kedua akan tepat letaknya pada bayangan bolpoin pertama bila bolpoin kedua dan bayangan bolpoin
pertama membentuk garis lurus.
4.
Geserlah
kedudukan mata anda kesebelah kiri kemudian kesebelah kanan. Apakah bolpoin
kedua dan bayangan bolpoin pertama selalu membentuk garis lurus?
5.
bila
selalu lurus tancapkanlah bolpoin kedua tersebut.
6.
selanjutnya angkatlah cermin hubungkan bolpoin
pertama dengan bolpoin kedua dengan garis.
7.
ukurlah
jarak bolpoin pertama ke cermin dan jarak antara bolpoin kedua cermin.
8.
bagaimana
kedua jarak itu? Sama besar atau tidak.
9.
ulangi
percobaan tersebut sampai 5 kali dan perolehlah datanya.
V.
Data Pengamatan
Foto
cermin datar dalam percobaan
VI.
Pengolahan Data
Data
cermin datar
No
|
S
|
S’
|
1
|
9 cm
|
6 cm
|
2
|
12 cm
|
10,5 cm
|
3
|
15 cm
|
14 cm
|
4
|
18 cm
|
20 cm
|
5
|
25 cm
|
24 cm
|
VII. Kesimpulan
Cermin datar memiliki sifat dapat membentuk bayangan yang
letaknya dari cermin sama dengan letak benda ke cermin. Dengan kata lain, pada
cermin datar berlaku hubungan bahwa jarak benda ( jarak benda ke cermin ) sama
dengan jarak bayangan ( jarak bayangan ke cermin ). Hal ini menyebabkan
bayangan yang dibentuk oleh cermin datar memiliki bentuk dan ukuran yang sama
dengan bendanya.
CERMIN DATAR
BERSUDUT
I.
Alat dan Bahan
1. 2 cermin datar ( 3 x 6 cm2 )
2. busur derajat
3. benda yang memiliki kilau ( bros )
4. meja optis
II.
Tujuan
1. Mengetahui hubungan antara sudut yang
terbentuk dengan jumlah bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar.
III.
Langkah kerja
1. letakan dua buah cermin datar sehingga
membentuk sudut 30o diukur memakai busur derajat sebelum cermin diletakan .
2. setelah benar-benar membentuk sudut,
letakanlah benda berkilau ( bros ) tepat di ujung sudut yang telah terimpit
oleh dua cermin datar
3. lihatlah bayangan dari benda bros tersebut
4. hitung berapa banyak bayangan yang
terbentuk
5. catatlah hasilnya
6. ulangai percobaan tersebut sampai 5 kali
hingga memperoleh data yang benar, sudut yang harus dibentuk adalah 45o, 60o,
90o, dan 120o. Lihatlah hasilnya.
IV.
Data pengamatan
Foto cermin datar bersudut dalam percobaan
V.
Pengolahan data
Data
cermin datar bersudut
No
|
Jumlah bayangan
|
|
1
|
30o
|
10
|
2
|
45o
|
8
|
3
|
60o
|
6
|
4
|
90o
|
3
|
5
|
120o
|
2
|
VI.
Kesimpulan
Dalam percobaan cermin datar bersudut, menghasilkan data
bahwa semakin kecil sudut yang dibentuk, maka bayangan yang dihasilkan semakin
banyak, begitu sebaliknya jika sudut yang
terbentuk semakin besar maka bayangan yang dihasilkan semakin sedikit
pula.
Pada cermin datar
beerlaku n = 360/α
- 1
4 komentar:
bung..... itu kok gambarnya ga muncul ya.....yang di laporan praktikum kacang merah,???
tolong dong dikasih gambar. gambarnya tidak tampil
Pelit bgt, gambare gk muncul gt
gambarnya kok idak muncul ya...
Posting Komentar